Sinopsis:
Novel ini bercerita tentang reog yang kental dengan tradisi nggemblak-nya di masa lalu. Tradisi yang bisa saja membuat kita berdebat tak habis-habisnya.
Di dalamnya juga diselipkan dua versi tentang runtuhnya Majapahit yang menghubungkan cerita cinta antara dua bocah yang dibesarkan dalam dendam karena permusuhan dua keluarga yang sama-sama membesarkan tradisi reog.
"Jagad Warog Ponorogo ditelisik dengan tuntas lewat cara unik. Novel yang menarik dan sangat pantas dibaca."
—Ahmad Tohari, Sastrawan
"Kearifan cinta, ombak sejarah dan politik saling bertemu dalam legenda. Sebuah novel yang menggugah rasa, mencerahkan jiwa merdeka!"
—Abidah El Khalieqy, Penulis cerita film Perempuan Berkalung Sorban
"Batasan fakta dan fiksi menjadi sangat tipis, inilah novel Tembang Tolak Bala."
—Lan Fang, Penulis novel Perempuan Kembang Jepun, Ciuman Di Bawah Hujan
0 komentar
Post a Comment