Sinopsis:
Begitu mendengar menara WTC diserang pada 11 September 2001, naluri Carmen bin Ladin berbisik: ipar laki-lakinya berada di balik peristiwa itu. Ia merasa, sejak itu hidupnya akan berbeda …
Carmen, keturunan Swiss dan Persia, menikahi seorang Bin Laden pada 1974. Ia masih amat belia dan dimabuk cinta. Perempuan Eropa yang mandiri ini pun masuk ke sebuah klan yang amat ruwet dan suatu budaya yang tak pernah ia kenal. Di Arab Saudi ia dilarang meninggalkan rumah tanpa menutup tubuhnya dari kepala hingga ujung kaki. Suaminya bisa menceraikannya kapan saja dan mengambil anak-anaknya dari sisinya untuk selama-lamanya. Hak-haknya dibatasi ketat. Ia bahkan tak boleh menyeberang jalan tanpa didampingi seorang wanita tua yang berfungsi sebagai pengawasnya.
Kini ia memaparkan perjalanan hidupnya secara gamblang, mengungkapkan perjuangannya dan menyibak tabir yang menutup sebuah negara yang sangat kuat dan represif. Carmen menggambarkan hubungan keluarga Bin Laden dan keluarga kerajaan Saudi, dan mengenalkan kita pada hubungan patriarkal keluarga Bin Laden yang amat loyal, termasuk Osama.
“Mengungkap rahasia paling pribadi dari klan yang sangat berpengaruh di Arab Saudi.”
— VSD
“Membawa kita ke tengah kalangan penguasa Arab Saudi dan klan Bin Laden… Ia lari dari klannya, berjuang menyelamatkan anak-anaknya, mengutuk Osama secara publik dan mengkritik Arab Saudi: sebuah langkah yang sangat berani.”
— Le Figaro
“Menampilkan perjuangan melawan…penindasan dan fanatisme yang mendominasi kehidupan masyarakat Arab Saudi. Kesimpulannya sangat berani: Orang Saudi adalah cerminan kaum Taliban yang hidup dalam kemewahan.”
— New York Times
“Catatan kehidupan perkawinan (Carmen bin Ladin) selama sembilan tahun di sebuah komunitas yang berpegang teguh pada norma-norma agama, dan yang didominasi oleh kaum pria, yang membuat para wanita seperti binatang peliharaan.”
— International Herald Tribune
0 komentar
Post a Comment