Sinopsis:
“Menikah itu gak butuh cinta, Wi. Aku gak janji kita bahagia selamanya. Tapi yang penting kita gak saling ngerasa sendirian, kan?”
Uwi bahkan sampai bosan mendengar kalimat Radit itu—kalimat yang tidak normal untuk sebuah lamaran. Dia memang yang paling cuek dengan urusan menikah dibandingkan ketiga sahabatnya; Dee, Artha, dan Gina. Tapi tetap saja, Uwi masih berharap akan menikah dengan orang yang ia cinta dan mencintainya, bukan dengan Radit yang awalnya hanya menjadi friends with benefit-nya. Apalagi, pria itu dengan jelas mengakui bahwa dia masih mencintai Dee.
Dan, keputusan itu pun diambil oleh Uwi. Dia mencoba menjalani rumah tangga dengan pria itu. Awalnya, semua terasa baik-baik saja. Namun perlahan, masalah pun muncul, saat Uwi menyadari bahwa pernikahannya ini masih terasa “kosong”, dan mereka membutuhkan “penetral”. Setidaknya, untuk memberikannya alasan agar tetap bertahan.
0 komentar
Post a Comment