Sinopsis:
Puisi-puisi Achmad Ubaidillah dalam antologi tunggalnya ini mewakili salah satu penyair muda negeri ini yang masih memberikan perhatian dan kepedulian terhadap puisi. Dari puisi-puisi yang ditulisnya, Achmad Ubaidillah menunjukkan bahwa tradisi kepenulisannya tidak sekadar buah keisengan belaka, tetapi terdapat proses perenungan yang suntuk terhadap setiap peristiwa yang dijumpainya.
Sebagian besar puisi Achmad Ubaidillah dalam antologi ini mengajak kita melihat realitas keseharian kita secara lebih dekat. Kecintaannya pada kehidupan dan kebersahajaannya justru menghasilkan puisi dengan kualitas yang maksimal. Kata-kata terbatas namun dapat menimbulkan efek yang tidak terbatas. Selain itu, latar belakang aktivis dan intelektualitasnya juga semakin mengokohkan puisi-puisinya dalam rangkaian kata yang memiliki referensi realitas dan sejarah yang cukup kuat.
“Bagi saya, puisi-puisinya yang liris dan romantis tidak hanya mengajak pembacanya memasuki perasaannya masing-masing, tetapi juga mengajarkan bagaimana mengais makna dan kebijaksanaan dari pelbagai peristiwa sederhana di keseharian. Pada gilirannya, di tangan Achmad, puisi benar-benar berhasil menjadi medium gagasan dan perasaan, bukan sekadar akrobat kata-kata; sesuatu yang barangkali sering dilupakan penyair kebanyakan.”
—Fahd Djibran (Penulis, Peneliti, Pegiat Kreativitas Pemenang Ahmad Wahib Award 2010)
0 komentar
Post a Comment