Ketika Cinta Bertasbih by Habiburrahman El-Shirazy


Sinopsis:

Azzam adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus Universitas Al Azhar, Kairo. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat memegang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Di kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi panutan dan sosok yang bisa diandalkan. Setelah bapaknya meninggal, sebagai anak tertua dalam keluarganya, dialah yang menanggung kehidupan keluarganya di Solo.

Oleh karena itu, selain sebagai mahasiswa, dia juga bekerja keras sebagai pembuat tempe dan bakso untuk menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia serta kehidupannya sendiri di Cairo. Bahkan Azzam rela meninggalkan kuliahnya untuk sementara dan lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski kadang merasa iri melihat teman-teman satu angkatannya yang sudah terlebih dahulu lulus, bahkan ada yang hampir menyelesaikan S2-nya tapi Azzam segera sadar kalau dia tidak sama dengan teman-temannya yang lain. Azzam lebih dikenal sebagai tukang tempe di kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Al Azhar.

Azzam sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia yang ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran. Jadi, selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar. Saat bekerja itulah Azzam mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok yang sempurna secara fisik. Putri duta besar, cantik, dan salah seorang lulusan Universitas di Jerman. Akan tetapi, prinsip-prinsi keislaman yang Azzam pegang teguh membuat Azzam mampu menepis perasaannya.

Saat bekerja juga secara tidak sengaja Azzam bertemu dengan Anna Althafunnisa. Dialah perempuan yang memikat hatinya dan hendak ia lamar. Namun, status sosialnya membuat Azzam ditolak karena menurut kabar Anna telah menerima lamaran dari Furqan, sahabat Azzam sendiri yang memiliki status sosial lebih tinggi daripada Azzam.

Dan Azzam, kemudian berusaha untuk melanjutkan kuliahnya dan fokus belajar menyelesaikan pendidikannya. Setelah dia lulus dari Al Azhar dengan nilai yang cukup memuaskan, akhirnya setelah 9 tahun terpisah dengan keluarganya tanpa pernah pulang, dia akan segera pulang, dan kembali berjuang untuk menggapai kebahagiaan hidup di tengah-tengah keluarga tercintanya.

"Selain mengajak untuk menyucikan jiwa, dwilogi Ketika Cinta Bertasbih ini menyadarkan apa makna prestasi yang sesungguhnya. Novel yang dasyat dan benar-benar berbeda!"
- ISHAK IBRAHIM HASAN,M.A.; Sastrawan dan Anggota DPRD Kaltim 
"Dwilogi Ketika cinta bertasbih ini tidak sekedar novel romantis, ini juga novel fikih yang ditulis dalam alur cerita yang tak mudah di tebak.Kang Abik melakukan terobosan baru menjelaskan kaidah-kaidah fikih melalui novel. SALUT!"
- K,H. MIFDHAL MUTHAHHAR,Lc.; Ketua IKAD dan Pengasuh Pesantren Terpadu Al Hikmah, Boyolali 
"Kepiawaian Kang Abik menulis setara dengan HAMKA, Kuntowijoyo, dan bahkan menyamai Gibran."
- Abidin Nurdin; Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN AR Raniry, Aceh 
"Sebenarnya saya adalah orang yang paling anti membaca novel. Namun setelah bertemu dengan novel-novelnya Kang Abik saya benar-benar ketagihan"
- Aidhil A; Penggemar Kang Abik di hongkong


Download KCB buku 1

Download KCB buku 1

Download KCB buku 1

0 komentar

Post a Comment