Home /
Fiksi /
Gol A Gong /
Indonesia /
Novel /
Balada si Roy 2: Rendez-vous - Bad Days by Gol A. Gong
Balada si Roy 2: Rendez-vous - Bad Days by Gol A. Gong
Date - 11/12/2017
Fiksi
Gol A Gong
Indonesia
Novel
Sinopsis:
Rendez-Vous
Setelah pulang dari perjalanan jauh, pengembaraan yang belum lengkap, si bandel kini dihadapkan pada kenyataan hidup: mamanya sudah beranjak tua dan sakit-sakitan, sekolahnya telantar, dan yang paling menyebalkan: Dewi Venus disunting ke pelaminan oleh seorang pemburu!
Dewi Venus kawin! Begitu cepat segalanya berubah. Roy kini hanya bisa menghitung langkah, kegelisahan, dan kesepian yang merajamnya nanti. Setelah tahu begini, mesti pulang ke mana setelah lebih menggembara? Padahal dia pulang untuk mereguk kebahagiaan.
Ada seorang gadis cantik kini berdiri di sampingnya. Roy meliriknya. Dia sudah bisa menebaknya, tapi dadanya berguncang juga. Betapa bahagianya dia, batinnya.
"Ini fotomu, Ani. Foto yang kamu berikan ketika saya berangkat avonturir dulu. Sudah lusuh dan bau keringat, ya? Saya memang jorok. Sori deh." Roy menyerahkan foto ukuran postcard itu.
"Simpan saja, Roy, kalau kamu ingin mengenangku".
"Saya ngga bisa. Ini sentimentil jadinya." Venus tersenyum. Masih sedikit dan tetap mahal seperti ketika dulu mereka bertemu. Mungkin itu senyumnya yang terakhir buat Roy. Dan Roy sangat menikmatinya.
Bad Days
Gerimis semakin rapat. Malam terasa sepi dan dingin di sepanjang jalan.
"Awas licin, Win!" teriak Roy, menunjuk ke jalan yang penuh tanah merah kiriman mobil proyek.
Iwin sebetulnya cukup lihai mengendarai mobil. Tapi ketika sebuah truk menyambar, dia panik dan membanting setir ke kiri. Semuanya terjadi begitu cepat dan tidak terduga. Carry itu jungkir balik dan terbenam di parit. Iwin mengerang dan kepalanya terjepit di pecahan kaca jendela mobil. Kening Roy berdarah. Dia memukul kaca jendela depan. Menjejak dan keluar dari sana. Dia mencoba menarik Iwin yang mengerang kesakitan. Iwin kini tergeletak tidak berdaya di brankar. Kuping sebelah kirinya putus kena sayatan pecahan kaca yang runcing. Rahang bawahnya patah. Dagu dan keningnya robek.
Duh, Iwin! batin si Roy pilu.
Share this
Related
Genres
Fiksi
Romance
Nonfiksi
Misteri
Fantasi
Historical
Klasik
Religion
Thriller
Horror
Short Stories
Adventure
Humor
Sci-Fi
Wattpadlit
Drama
Family
Fiksi Islami
Biografi
ChickLit
True Story
Spiritual
Crime
Suspense
Filosofi
Inspirasi
Sejarah
Detektif
Memoir
Poetry
Motivasi
K-Fiction
Metropop
Harlequin
Self-Helf
Mitologi
Antologi
Politik
Psikologi
Action
Amore
Travel
Snackbook
Le Mariage
Realistic
Feminism
LGBT
Epik
Essay
Gothic
Fanfic
Filsafat
Juvenile
Bisnis
Pendidikan
Sosial
Sains
Satire
Budaya
0 komentar
Post a Comment