8 Pintu Surga by Mohammad Monib, Ma


Sinopsis:

Dari Umar ibn Khattab bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berwudu dengan sempurna, kemudian ia mengucapkan Asyhadu Anla La Ilaha Illallaha Wahdahu La Syarika Lahu, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuluhu (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata yang tidak memiliki sekutu sama sekali, dan aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus rasul utusan-Nya), dengan jujur dari dalam batin atau hatinya, niscaya pada hari kiamat nanti akan dibukakan untuknya delapan (8) pintu di antara pintu-pintu surga. Ia boleh masuk dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR.Muslim)

PAHALA dan SURGA. Siapa yang tidak mendambakannnya? Kedua kata ini sangat bermakna, memiliki magnet spritual dan mengandung spirit penggerak kehidupan. Inilah mimpi masa depan kita sebagai orang beriman. Pahala adalah catatan emas dan “reward” dari Allah atas niat, ibadah, akhlak dan amal kebaikan yang kita lakukan. Ibarat mau masuk rumah, pahala merupakan kunci pembuka pintu-pintu surga. Buku ini menuturkan 8 PINTU SURGA, yaitu Syahadat, Shalat, Zakat, Haji dan Umrah, Akhlak Mulita, Sedekah, dan Jihad.

Tentunya sebelum melalui pintu-pintu ini, kita semua harus melalui pintu Hati sebagai Gerbang Pintu-Pintu Surga. Kualitas Pintu Hati inilah yang akan menentukan kualitas pintu-pintu lainnya. Semua pintu-pintu ini dibahas dengan banyak pendekatan, sejarah, tafsir, psikologi, nuansa dan spirit sufistik, substansi dan hikmah dari ajaran-ajaran Islam. Berbasis Al Quran dan Hadis, penulis menyajikan berbagai resep dan kiat-kiat agar kita termotivasi menjadi penghuni abadi alam surga.

Apa kunci pembuka pintu surga itu? Pahala. Ladang subur mendapatkan pahala adalah amal, karya dan pengabdian kepada nilai-nilai kebaikan dan kemaslahatan bagi manusia dan kemanusian. Anda termotivasi menjadi ahli surga? Inilah bacaan bergizi untuk hati dan intelektural Anda. Selamat menikmati!

“Agama ibarat ageman. Mestinya enak dipakai dan enak dilihat. Agama menjaga aurat, kesehatan dan untuk keindahan. Hidup itu menantang dan bermakna, karena tak hanya sampai dan berhenti hari ini. Masih ada hari esok yang mesti ditempuh. Bahkan kehidupan baru setelah berpisah dari dunia ini. Setiap jiwa pasti mendamba kehidupan surgawi. Kehidupan yang dibayangkan penuh kedamaian dan bebas dari derita, tetapi itu semua adalah buah dari apa yang kita tanam hari ini.”
—Prof. DR. Komaruddin Hidayat


Download 8 Pintu Surga

Download 8 Pintu Surga

Download 8 Pintu Surga

0 komentar

Post a Comment