Sinopsis:
"Jika aku tidak bisa menarikan iramanya, itu bukan revolusiku,” ujar Emma Goldman.
Untuk itu, anak-anak revolusi pernah menghimpun nyali dan massa, melawan dan diburu-buru penguasa diktator, jatuh cinta, bersama-sama memecahkan misteri Indonesia melalui pola dan angka, atau belajar dari pemimpin-pemimpin dunia demi revolusi yang mereka yakini. Ini adalah kisah nyata mereka, sebagaimana yang telah dialami dan disaksikan oleh Budiman Sudjatmiko.
"Andai ilmiah itu agung, tentu kitab-kitab suci tak tertulis berupa dongeng. Budiman Sudjatmiko mengaku tak punya imajinasi agung seorang pendongeng. Namun membaca karyanya, saya seperti digugah oleh daya dongeng. Ke tanah harapan itu saya seperti tak akan jauh lagi bersama “rangkaian panjang kereta yang melaju dengan kecepatan penuh”. Anak-anak Revolusi adalah musik romantis Simon & Garfunkel yang bersuara dalam rupa buku."
– Sujiwo Tejo Presiden #Jancukers
"Naskah ini ditulis oleh seorang muda berbakat dalam bentuk memoar dengan visi politiknya sendiri. Patut dibaca oleh kalangan luas dalam proses saling memberi dan menerima. Memperkaya wawasan ke-Indonesia-an kita."
– Ahmad Sya'i Maarif Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah
"Politik adalah bibit sejarah. Ia tumbuh karena tindakan. Politik, sejarah, tindakan. Itulah isi buku ini. Selamat, Bud!"
– Rocky Gerung Dosen Filsafat Universitas Indonesia
0 komentar
Post a Comment